Trenz Corner - Kapolri Jenderal Tito Karnavian akhirnya ikut angkat bicara menjelaskan duduk persoalan kasus Ahok akibat hilangnya kata ‘pakai’. Meski bukan ahli bahasa, Tito mengatakan bahwa hilangnya satu kata itu menimbulkan arti berbeda.
“Bahasanya kan begini ‘jangan percaya kepada orang, bapak ibu punya pilihan batin sendiri, tidak memilih saya. Dibohongi ‘pakai’, ada kata pakai. Itu penting sekali. Karena beda ‘dibohongin Al Maidah 51’ dengan ‘dibohongin pakai Al Maidah 51’,” jelas Tito di Istana Negara, Sabtu (5/11).
Lebih lanjut dia menjelaskan pentingnya keberadaan kata ‘pakai’. Jika dibohongin Al Maidah 51 berarti yang berbohong itu ayatnya. Jika ada kata ‘pakai’ maka yang berbohong adalah orangnya dengan berdalih menggunakan ayat.
“Nah ini yang sedang kita minta keterangan kepada saksi ahli bahasa. Sebagai penyidik kami hanya menerima dan nantinya menyimpulkan dari ahli-ahli ini,” ucapnya.
Tidak hanya itu, lanjut Kapolri, Ahok juga dituding telah menghina ulama yang menggunakan surah Al Maidah 51 untuk membohongi orang lain agar tidak memilih dia. Kapolri menegaskan, pihaknya tidak mendengar ucapan itu dalam video Ahok. Menurutnya, ini hanya interpretasi beberapa pihak yang merasa dihina.
“Interpretasi MUI yang dimaksud orang itu adalah ulama karena ulama yang sampaikan ayat-ayat itu,” katanya.
Tito menyadari, polemik kasus dugaan penistaan agama yang menyeret Ahok berbeda dengan kasus-kasus lain sebelumnya. Sehingga proses hukumnya tidak bisa cepat. Dia mencontohkan kasus di beberapa tempat, misalnya perobekan Alquran, atau penghinaan Alquran yang dilakukan di media sosial. Kasus-kasus itu bisa langsung diselesaikan karena mudah dalam hal pembuktian pidana.
“Kami menilainya secara objektif. Kalau terbukti berisi unsur pidana, kami tidak akan ragu-ragu,” tegasnya. Demkian sebagaimana dikutip dari Merdeka.com
Salut! Mereka bilang, perkataan penista Al-Quran tidak ada indikasi penistaan, mereka anggap jutaan Muslim yang aksi kemarin semua salah dengar, semua bodoh akalnya
.
Salut! Mereka bilang semua aksi kemarin diprovokasi Buni Yani dan salah transkripnya, seolah jutaan Muslim lain tak bisa memahami video Bahasa Indonesia tanpa transkrip
.
Salut! Mereka bisa membohongi hati, menutup nurani, tuli terhadap nasihat, angkuh dihadapan ulama, keras didepan kebenaran. Padahal semua sudah nyata-nyata
.
Salut! Mereka masih menyangka semua peserta aksi 411 kemarin adalah bayaran, demi nasi bungkus, membuat banyak kerusakan, dan berniat anarkis
.
Selamat buat anda semua yang diatas, kini ummat bisa melihat sebab anda semua sudah menunjukkan jati diri, hingga kami tau siapa anda, dan apa yang anda banggakan.
Tulisan diatas adalah potongan dari tulisan
Ust. @felixsiauw via @indonesiabertauhid
Pendukung Ahok Heboh Dengan Kata 'PAKAI', Gambar Ini Bungkam Semua Pendukung Ahok !
4/
5
Oleh
Unknown